PERKEBUNAN
TEKNIK PEMELIHARAAN TANAMAN KAKAO
Pemeliharaan Tanaman Kakao- Komoditas Kakao saat ini telah menjadi andalan ekspor ke beberapa negara. Kualitas kakao kita terbaik di antara negara negara yang lain., Bahkan untuk negara jepang sampai penasaran bagaimana pemeliharaan dan cara tanam kakao di Indonesia.
Jenis tanaman kakao yang ditanam di perkebunan pada umumnya adalah kakao jenis Forastero (bulk cocoa atau kakao lindak), Criolo (fine cocoa atau kakao mulia), dan hibrida (hasil persilangan antara jenis Forastero dan Criolo).
Pada perkebunan – perkebunan besar biasanya kakao yang dibudidayakan adalah jenis mulia. Dan jenis Kakao mulia ini dalam hal perawatan sangat gampang dan mudah apabila di lakukan dengan sesuai prosedur berbudidaya tanaman kakao
Pada perkebunan – perkebunan besar biasanya kakao yang dibudidayakan adalah jenis mulia. Dan jenis Kakao mulia ini dalam hal perawatan sangat gampang dan mudah apabila di lakukan dengan sesuai prosedur berbudidaya tanaman kakao
Untuk Pemeliharaan Kakao sangat lah mudah dan gampang. Karena dalam fase pemeliharaan di harapkan kakao yang di hasilkan akan berkualitas tinggi dan siap di ekspor.
Pemeliharaan Tanaman Kakao
Tanaman KAKAO |
Tujuan pemangkasan bentuk merupakan untuk membentuk tumbuhan & tajuk kakao sehingga memacu perkembangan cabang sekunder yg membuat banyak buah.
Pemangkasan yang benar sangatlah penting. Pemangkasan yang tidak baik bisa mengurangi output kakao selama beberapa bulan bahkan beberapa tahun, & menaikkan agresi penyakit dan pertumbuhan gulma. Penanaman biasanya dilakukan dalam isu terkini hujan antara November dan Maret.
Ada empat komponen kunci dalam pemangkasan tumbuhan kakao:
1. Pemangkasan bentuk
– Pemangkasan pucuk
– Pemangkasan bentuk tajuk
2. Pemangkasan tunas air atau wiwilan
3. Pemangkasan sanitasi
4. Pemangkasan struktural
Pemangkasan bentuk
Tujuan pemangkasan bentuk merupakan buat membentuk tanaman dan tajuk kakao sehingga memacu perkembangan cabang sekunder yang membentuk banyak butir.
Pemangkasan bentuk mencakup 2 termin sebagai berikut :
Tahap 1 Pemangkasan pucuk
- Waktu: 3–6 bulan setelah tanam.
- Metode :
1. Potong ujung titik tumbuh yg mayoritas buat memacu pertumbuhan cabang samping ke atas lebih banyak.
2. Pangkas cabang-cabang yg menggantung buat memacu pertumbuhan cabang-cabang yang kuat pada umur-umur awal.
Tahap 2 Pemangkasan bentuk tajuk
- Waktu: 6–9 bulan setelah tanam.
Metode :
1. Potong cabang-cabang lateral 40–60 centimeter pada atas tanah (cabang-cabang setinggi di bawah lutut) buat merangsang cabang primer menggunakan jarak yang relatif.
2. Pangkas cabang yg merendah & menggantung buat membangun tajuk yang melingkar/sirkuler.
3. Tinggalkan empat atau lima cabang utama dengan jeda yang sama dari jorket (titik tempat munculnya cabang kipas dalam btg utama) buat memacu penutupan tajuk
Pemangkasan tunas air
Pada tanaman muda, pemangkasan tunas vertikal dilakukan buat memperoleh kekuatan struktur & menghindari cabang yg hiperbola. Pada tumbuhan dewasa, pemangkasan ini dilakukan guna menaikkan cadangan nutrisi buat perkembangan butir dan memperbaiki penetrasi sinar dan aliran udara.
Waktu : Tiap tiga bulan.
Metode :
1. Pangkas seluruh tunas setinggi pada bawah lutut dalam btg (kurang berdasarkan 40–60 cm di atas bagian atas tanah).
2. Pangkas sebagian besar tunas yang tumbuh balik pada pada struktur yg terbentuk.
3. Biarkan tunas vertikal dalam bagian paling bawah pohon yg roboh atau miring supaya tumbuh guna membarui pohon yg tua. Hilangkan tunas vertikal yang tidak tumbuh tegak.
Pemangkasan sanitasi
Sanitasi atau kebersihan akan membantu mempertinggi masuknya sinar matahari atau aliran udara, & mencegah serta mengurangi perkara hama, penyakit & gulma. Hal ini akan memperbaiki kesehatan tanaman dan merangsang perkembangan buah.
Pemangkasan sanitasi dilakukan pada waktu yg sama dengan pangkasan struktural (buat menciptakan kerangka tanaman ) & apabila cabang-cabang sakit poly terlihat.
Pemangkasan sanitasi dilakukan pada waktu yg sama dengan pangkasan struktural (buat menciptakan kerangka tanaman ) & apabila cabang-cabang sakit poly terlihat.
Waktu : Tiap lima–6 bulan.
Metode :
Pangkas dengan urutan sebagai berikut:
1. Cabang-cabang yg menggantung dan merunduk pada bawah ketinggian 1,2 m
2. Tunas vertikal & ranting-ranting mini yg tidak produktif
3. Semua cabang yang sakit & rusak
4. Cabang-cabang yg tumpang tindih, tinggalkan jeda 20–40 centimeter antar cabang
5. Pelihara cabang-cabang buat mempertahankan tinggi tumbuhan 3,lima m
6. Pengirisan sentral: pangkas sedikit saja dalam sentra tajuk
7. Pengirisan samping: pangkas sedikit cabang mini dalam samping tajuk buat menciptakan jarak
8. Buang seluruh buah yg mengering.
Pemangkasan struktural
Pemangkasan struktural bertujuan buat memacu perkembangan empat sampai 5 cabang utama secara kontinyu menjadi struktur/kerangka primer. Pemangkasan ini akan merangsang penggantian cabang tua & sakit pada tanaman dewasa dengan pertumbuhan baru.
Hal ini akan mempertahankan bagian produktif, sedangkan pembukaan tajuk & terselenggaranya jendela pada pada dan antar flora bertujuan buat mempertahankan tajuk agar tetap baik & membulat.
Hal ini akan mempertahankan bagian produktif, sedangkan pembukaan tajuk & terselenggaranya jendela pada pada dan antar flora bertujuan buat mempertahankan tajuk agar tetap baik & membulat.
Waktu : Tiap lima–6 bulan.
Metode :
Pangkas menggunakan urutan menjadi berikut:
1. Pemangkasan buat mengendalikan/ membatasi ketinggian tumbuhan. Pangkas cabang pada ketinggian 3,5 m agar tinggi tanaman bisa terjangkau dalam ketika panen. Lakukan hanya pada pohon yang tingginya lebih menurut tiga,5 m (setinggi dua orang).
2. Pembersihan permukaan tanah Pangkas cabang-cabang yang rendah dan merunduk supaya higienis sampai ketinggian1,2 m pada atas bagian atas tanah.
3. Kembangkan / bentuk tajuk-tengah Pangkas menggunakan bentuk v mini dalam tengah-tengah tajuk dalam arah timur-barat, dan kemudian utara-selatan.
Penyiangan
Tujuan penyiangan merupakan untuk mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara dan mencegah hama dan penyakit.. Penyiangan harus dilakukan secara rutin, minimal satu bulan sekali yaitu menggunakan memakai cangkul, koret, atau dicabut dengan tangan.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan sesudah flora cokelat berumur dua bulan di lapangan. Pemupukan pada flora yang belum membuat dilaksanakan dengan cara menaburkan pupuk secara merata dengan jarak 15 cm – 50 cm (buat umur dua – 10 bulan) dan 50 cm – 75 cm (buat umur 14 – 20 bulan) dari btg utama.
Untuk tanaman yg telah membentuk, penaburan pupuk dilakukan pada jarak 50 centimeter – 75 centimeter dri btg utama. Penaburan pupuk dilakukan dalam alur sedalam 10 cm. Banyaknya pupuk yg diharapkan setiap tahun per tanaman buat lahan seluas 1 ha, tersaji dalam tabel berikut.
Untuk tanaman yg telah membentuk, penaburan pupuk dilakukan pada jarak 50 centimeter – 75 centimeter dri btg utama. Penaburan pupuk dilakukan dalam alur sedalam 10 cm. Banyaknya pupuk yg diharapkan setiap tahun per tanaman buat lahan seluas 1 ha, tersaji dalam tabel berikut.
No comments